Matotonan berasal dari kata Ma (banyak) Totonan merupakan nama tumbuhan (Sambung) merupakan nama sungai yang ada di wialayah Desa. Desa Matotonan terletak di Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki luas sekitar 35.370 km2 dengan letak geografisnya sekitar S010 126’ 30’ ’ s - 010 33’ 15’’ Lintang Selatan E0990 33’ 351’ ’ - 990 351’ 00’ ’ Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata 400 ml/ 25 km. Dalam Peraturan Bupati No.14 Tahun 2013 (19 Maret 2013) Desa Matotonan Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, terdiri dari 5 dusun yaitu; Dusun Kinikdok, Dusun Ongah, Dusun Maruibaga, Dusun Mabekbek dan Dusun Matektek.
Visi Desa Matotonan adalah “Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik, Guna Memberdayakan Masyarakat Desa Yang Lebih Membaik.”
Kebijakan Pembangunan Desa diarahkan pada pengelolaan keuangan secara tepat, benar, dan mengarahkan pembangunan pada kegiatan yang menguasai hajat hidup masyarakat. Mengutamakan akses jalan, Pendidikan dan kesehatan, Pariwisata.
Desa matotonan memiliki banyak potensi dalam pariwisata mulai dari wisata alam, budaya dan kuliner, serta wisata buatan membuat desa matotonan banyak di lirik oleh para wisatawan yang ingin melihat tradisi kehidupan masyarakat adat.
Desa Matotonan mendapat SK sebagai desa wisata oleh Bupati kepuluan mentawai pada tahun 2021, dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang mengunjungi desa pada event yang diadakan setiap tahun guna memperingati ulang tahun desa pada tanggal 10 Agustus. Event ini pertama kali digelar pada masa pemerintahan kepala desa Ali Umran. Peringatan ulang tahun desa di beri nama "liat pullagajat" yang berarti pesta masyarakat.
Pada saat event berlangsung semua masyarakat ikut terlibat, ada rumah masyarakat yang sudah disiapkan sebagai homestay dan ibu-ibu bergerak aktif dalam kuliner, serta banyaknya kriya yang dihasilkan masyarakat yang dapat dijadikan cenderamata bagi wisatawan.