Silogui (Panah tradisional Mentawai). Panah merupakan senjata yang sudah sejak lama digunakan oleh berbagam macam peradaban manusia, termasuk oleh suku Mentawai. Panah digunakan sebagai alat untuk berburu, untuk membela diri atau berperang. Dalam keseharian masyarakat suku Mentawai mereka akan selalu membawa panah ketika menuju hutan untuk
berburu. Dengan berbudaya yang masih tradisional di kawasan hutan maka suku Mentawai menggunakan berbagai macam alat dan teknologi yang sederhana untuk bertahan hidup. Selain memiliki kemampuan bercocok tanam sagu maka tanaman ini menjadi bahan pokok untuk dijadikan bahan pokok sehari-hari sebagai asupan karbohidrat. Untuk asupan protein mereka juga mencari ikan air tawar dari sungai dan embung dan juga berburu dengan menggunakan panah tradisional. Pada masa sekarang ini panah suku Mentawai juga merupakan hasil sebuah budaya yang berfungsi sebagai peralatan berburu untuk mencari makan. Peralatan ini terbuat dari kayu dari pohon sagu, termasuk tali panahnya. Sedangkan busurnya juga terbuat dari bambu atau kayu dari pohon di hutan setempat. Mata panah juga terbuat dari kayu atau besi. Adapun yang biasanya menjadi binatang buruan dengan menggunakan panah ini adalah primata, burung, babi dan sejenisnya. Pelestarian peralatan panah dilakukan oleh orangtua, remaja dan anakanak melalui berbagai macam kegiatan, termasuk festival Mentawai. Dalam festival ini dilakukan mata lomba panah tradisional yang diikuti oleh anak-anak, remaja dan dewasa. Dengan kegiatan lomba ini diharapkan keterampilan memanah tradisional dari suku Mentawai dapat dilanjutkan keberadaannya. Dengan jarak 10 meter untuk anak-anak, jarak 20 meter untuk remaja dan jarak 30 meter untuk orang dewasa maka tidaklah mudah untuk membidik panah tersebut bagi yang belum pernah mencoba atau berlatih dengan baik. Kami sempat mencoba panah yang diperuntukkan orang dewasa dan memang tidak mudah, selain harus stabil pegangannya, dituntut pula kekuatan dan konsentrasi penuh untuk membidik sasaran. Panah sebagai benda heritage mimiiki nilai tinggi untuk keunikan, keindahan, dan fungsi sosial bagi masyarakat.