Di Matotonan sagu menjadi bahan pokok makanannya. Sagu menjadi sumber kalori masyarakat mentawai. Banyak terdapat pohon sagu yang tumbuh di sekitar desa-desa yang ada di Pulau Siberut.u. Dengan berbahan dasar sagu, makanan ini banyak dikonsumsi masyarakat mentawai. Cara pembuatannya adalah sagu yang sudah siap dimasak dimasukkan ke dalam daun sagu, dibentuk seperti ukuran lontong yang lebih tipis. Sagu yang sudah dibungkus ini dibakar selama satu jam dengan merata. Penganan ini jika sudah masak akan akan tercium wangi daun yang dibakar. Dengan membuka daun sagunya maka akan terlihatkapurut sagu yang matang dan sedkiti ada bekas bakar sehingga menambah wanginya. Ukuran yang tidak terlalu besar dan panjangnya kurang lebih 20 cm maka mengkonsumsi penganan ini seperti makan permen, dan agak keras. Makanan ini lebih tepat disebut dengan penganan (snack) karena hanya dinikmati pada saat waktu senggang oleh masyarakat Mentawai. Dengan menggunakan bahan bakar kayu maka proses pembakaran kapurut menjadi lebih alami dan terasa wangi. Tungku pembakarannya pun masih berbentuk tradisional, dengan wadah pembakarannya yang sudah terbuat dari besi.