Desa Wisata Silungkang Duo merupakan salah satu desa wisata yang berada di KotaSawahlunto, Desa wisata ini lahir dari keinginan masyarakatnya untuk meningkatkan ekonomi, sosial dan budaya Silungkang Duo secara khusus dan Silungkang Duo pada umumnya. Desa wisata ini berada di pinggir Kota Sawahlunto yang memiliki view pedesaan yang mempesona, hal ini dapat kita rasakan dengan adanya udara yang sejuk, Silungkang Duo serta area persawahan yang begitu indah. Letak desa wisata Silungkang Duo Kota Sawahlunto Terletak Diperbatasan
Desa Silungkang Duo Luasnya ± 410 Ha.
Dengan batas wilayah :
1.Sebelah Utara dengan Pasar Kubang Kecamatan Lembah Segar
2.Sebelah Selatan dengan Desa Silungkang Tigo.
3.Sebelah Timur dengan Pianggu Kabupaten Solok.
4.Sebelah Barat dengan Silungkang Oso.
Geografis Desa silungkang Duo terdiri dari daerah perbukitan berkisar ± 70 % dan dataran rendahnya berkisar ± 30 %.
Jarak pemerintahan Desa Silungkang Duo dengan kecamatan ± 4 Km, sedangkan dengan pusat Pemerintahan Kota sawahlunto ± 12 Km.
Mata pencaharian maasyarakat Desa Silungkang Duo cukup beragam seperti : Pertanian (ubi kayu) , Persawahan , Perdagangan, Kerajinan tangan, Potensi Wisata Alam
Desa Wisata Silungkang Duo juga memiliki potensi alam berupa pemandangan alam yang indah, hamparan Sawah, udara yang sejuk dan hamparan bukit yang masih sangat hijau-asri, seperti
Potensi Lubuak Silaju Merupakan Salah Satu Maskot dan melegenda serta salah satu tempat balimau satu hari sebelum masuknya Bulan Ramadhan, dengan sarana seluncuran yang alami ciptaan yang maha Kuasa di bawah nya juga terdapat Pemandian yang bisa buat uji nyali untuk mencoba melompat dari ketinggian ke dalam dan merupakan tempat wisata alami yang merupakan magnet untuk dikunjungi Ke Desa Wisata Silungkang Duo.
Beserta Tulang Umpu MerupakanTempat Wisata Alam Hamparan Bukit yang ada selama ini memisahkan jarak sosial budaya antara Dusun Tangah Sawah dan Dusun Rumbio dengan Dusun Talang Tuluih. Namun saat ini, salah satu bukit yang disebut Bukit Tulompu, akan dibuka akses jalan yang akan menyatukan ketiga dusun yang ada di Desa Silungkang Duo. Bukit ini merupakan gugusan dari rangkaian bukit barisan yang memiliki hamparan cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai sarana aktifitas masyarakat. Maka hamparan di atas bukit ini menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat setempat untuk berkumpul mengisi waktu luang dengan berbagai aktifitas seperti bermain layang-layang, bersantai, mengabadikan berbagai momen dengan berfoto, menikmati pemandangan dengan udara yang sejuk bahkan berjualan makanan.
Selain itu terdapat potenis Budaya
- POTENSI BUDAYA
a.Basilone
b.Kerupuk Ubi
c.Kinci Kopi
d.Rumah Gadang
e.Tabuah
f.Injok
g.Songket
h.Anian
i.Olang – olang (Layang – layang)
j.Silek Galombang
k.Bukit Tulompu
l.Tak Tumbin
m.Kinci Kopi
Desa Wisata Silungkang Duo Mempunyai lebih kurang 50 potensi yang ada di Desa Silungkang Duo yang terdiri dari beberapa potensi warisan budaya tak benda, potensi alam dan 2 jenis cagar budaya. Dari 50-an potensi tersebut hanya berhasil diinput ke dalam website desa budaya sebanyak 37 potensi. Dari 37 potensi tersebut, Diagi menjadi 3 kelompok utama sebagai berikut:
a)Potensi Terpopuler yakni Songket dan Kinci Kopi. Songket diklasifikasikan ke dalam potensi terpopuler karena telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dan juga telah diangkat ke dalam sebuah festival internasional dengan nama Sawahlunto Songket Silungkang International Carnival (SISSCA). Sedangkan Kinci Kopi diklasifikasikan bagaia potensi terpopuler karena keberadaannya yang banyak mencuri perhatian dari berbagai pihak dan sering pula diliput berbagai media yang ada di Indonesia.
b)Potensi Terunik yakni Basilone, yakni permainan anak-anak dengan mengguanakan pelepah pinang yang sudah tua dan gugur lalu dijadikan “kendaraan luncur” oleh anak-anak dalam bermain dengan cara ditarik atau meluncur di permukaan tanah dengan kemiringan tertentuk. Karena namanya yang unik, mudah diingat dan mudah diucapkan, maka kalsifikasikanlah Basilone ini sebagai potensi terunik
c)Potensi Terbesar yakni Kerupuk Ubi. Potensi kerupuk ubi diklasifikasikan sebagai potensi terunik karena ± 98% rumah tangga yang ada di Dusun Talang Tuluih dan sebagian rumah tangga di Dusun Rumbio memproduksi kerupuk ubi. Bahkan dari produksi kerupuk ubi ini akhirnya menciptakan sebuah ekosistem budaya yang cukup dinamis juga, mulai dari proses tanam hingga proses panen yang dilaksanakan dengan gotong royong dengan sistem tradisional yang disebut Piaghi , bahkan alat-alat pendukung produksinya pun dibuat dengan memanfaatkan kekayaan alam di sekitar yang memiliki nilai-nilai budaya tersendiri seperti halnya penggunaan Injok.
potensi warisan budaya Desa Silungkang Duo juga memiliki potensi alam berupa pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk dan hamparan bukit yang masih sangat hijau-asri. Hamparan Bukit yang ada selama ini memisahkan jarak sosial budaya antara Dusun Tangah Sawah dan Dusun Rumbio dengan Dusun Talang Tuluih. Namun saat ini, salah satu bukit yang disebut Bukit Tulompu, akan dibuka akses jalan yang akan menyatukan ketiga dusun yang ada di Desa Silungkang Duo. Bukit ini merupakan gugusan dari rangkaian bukit barisan yang memiliki hamparan cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai sarana aktifitas masyarakat. Maka hamparan di atas bukit ini menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat setempat untuk berkumpul mengisi waktu luang dengan berbagai aktifitas seperti bermain layang-layang, bersantai, mengabadikan berbagai momen dengan berfoto, menikmati pemandangan dengan udara yang sejuk bahkan berjualan makanan.
Berbagai potensi sebagaimana tersebut di atas akan dihadirkan pada kegiatan budaya yang berbentuk festival Basilone ini. Basilone sendiri merupakan permainan tradisional yang lazim dimainkan anak-anak, yaitu berupa permainan berseluncur di atas pelepah daun pinang dengan cara satu anak menarik anak lainnya yang duduk di atas pelepah dimaksud. Atau Basilone juga bisa dimainkan dengan berseluncur sendirian atau berdua di atas tanah lereng dengan kemiringan tertentu. Permainan ini dilaksanakan dengan suka cita dan penuh dengan kegembiraan yang mana kondisi keberadaannya terancam punah karena sudah sangat jarang dimainkan oleh masyarakat terutama oleh anak – anak.
Nilai yang dapat diambil dari permainan Basilone yakni semangat bekerjasama di dalam tim untuk menghadirkan kegembiraan dan keseruan dalam mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif bahkan cendrung menyehatkan tubuh karena aktifitas fisiknya.Karena namanya yang unik, mudah diucapkan dan mudah diingat serta sarat akan makna dalam permainannya, maka diputuskanlah menggunakan nama BASILONE menjadi tema kegiatan budaya yang akan menjadi wadah berbagai kegiatan budaya di Desa Silungkang Duo. Diharapkan Festival Basilone dapat menjadi wadah aktivitas budaya desa dengan segala potensi budaya yang dimiliki agar dapat memberikan manfaat kesejahteraan ke masyarakat.