Nagari Halaban termasuk dalam wilayah Kecamatan Lareh Sago Halaban, sekaligus merupakan Nagari yang berada di perbatasan Kab. Lima Puluh Kota dengan Kab. Tanah Datar. Wilayahnya terletak pada 6° - 11° Lintang Utara serta berada pada keinggian 400 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Jarak dari ibu kota Kecamatan 7 Km, dari Ibu kota Kabupaten Lima Puluh Kota adalah 28 Km, sedangkan dari Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat lk 140 Km. Luas Nagari Halaban lk. 63 Km2, dengan batas – batas sebagai berikut :
Sebelah Timur : Berbatas dengan Nagari Ampalu
Sebelah Barat : Berbatas dengan Gunung Sago
Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kab. Tanah Datar
Sebelah Utara : Berbatas dengan Nagari Tanjung Gadang
Bentuk permukaan Nagari Halaban merupakan daerah perbukitan dan dataran yang bervariasi tingkat kemiringannya. Secara umum kemiringan wilayah Nagari Halaban dibagi atas kemiringan 8-15%, kemiringan 15-30%, kemiringan 30-45% dan kemiringan >45%. Dengan ketinggian 617 diatas permukaan laut.
Nagari Halaban terdiri dari jorong Aia Baba, Alang Laweh, Lompek, Atas Laban, Padang tangah, Lambuk, Kabun dan Kapalo Koto. Wisata yang terdiri dari Pemandian Alam, Air Terjun, Goa dan Wisata Agro (jeruk dan Nenas.
Kehidupan masyarakat Nagari Halaban pada umumnya adalah petani. komodity terbanyak yang di kembangkan adalah padi. kemudian di susul oleh jagung, ubi, nenas,dan jeruk madu. Kemudian beberapa masyarakat ada juga yang mengembagkan tanaman holtikultura dan tananaman perkebunan.
Potensi wisata di Nagari Halaban terdapat berbagai sektor yang perlu pengembangan. Namun saat ini masih belum begitu ter publis ke luar. Diantaranya wisata Goa Palayangan di Jorong Lompek, Air Terjun Sarasah diJorong Lambuk, Wisata Agro yang terdapat di jorong Atas Laban berupa Nenas Halaban, kemudian Wisata Sejarah di Jorong Kapalo Kota, selanjutnya juga ada wisata agro jeruk madu di Jorong Kabun dan Lambuk.
Untuk saat ini wisata unggulan di Nagari Halaban adalah Pemandian alam berada di Jorong Aia Baba yang terletak 5 KM dari Kantor Wali Nagari Halaban, dikembangkan melalu Dana Desa pada Tahun 2019. tersedia Home Stay, Kuliner, Kamar Mandi dan tempat Parkir. Pengelolaan wisata melalui Kelompok Sadar Wisata yang saat ini di ketuai oleh Sdr. Husni Anwar, S.Pd yang beranggotan 42 Orang.
Pengembangan wisata yang diharapkan oleh masyarakat sekitar berupa arung jeram karena potensi alam di dekat batang air sinamar yang masih belum terwujud, mudah-mudahan bisa terwujud di tahun mendatang.
Nagari Halaban juga mempunyai kerajianan yang sudah berumur ratusan tahun. Kerajinan ini telah turun temurun di gunakan masyarakat. Kerajinan ini berupa Songket yang pada umumnya setiap Rumah pasti ada yang berusaha di bidang kerajinan tenun Songket ini. ada sekitar 1.000 an pengrajin yang ada di Nagari Halaban. Pemasaran yang telah lounching Internasional mampu menjadi sumber pembantu pendapatan dalam keluarga. serta pengembangan souvenir berbahan songket berupa mainan kunci, case HP, Tas, sepatu dan berbagai macam buah tangan berbahan songket.
Demikianlah sekilas gambaran tentang Desa Wisata Nagari Halaban. Semoga bermamfaat bagi pecinta wisata di Seluruh Indonesia dan dunia