Nagari Andaleh merupakan nagari yang terletak di kaki gunung marapi Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar dengan ketinggian lebih kurang 900 meter diatas permukaan laut .
pada awal nya nagari ini merupakan wilayah dibawah kekuasaan kerajaan pagaruyung yang berada dalam titah tuan gadang batipuah, di nagari ini juga terdapat pohon andemik sumatera yaitu nya KAYU ANDALEH yang berumur lebih kurang 800 tahun berdasarkan penelitian dari fakultas pertanian Universitas Andalas, yang kemudian pohon andaleh ini menjadi ikon nagari andaleh yang dikenal sebelumnya dengan sebutan Andaleh Nagari Bungo. seiring berjalan kayu ini membesar di tengah-tengah perkampungan warga dan pohon ini diberi nama “Kayu Andaleh” dan keluarga mulai bertambah banyak dan nama nagari tersebut diberi nama Nagari Andaleh, seperti pribahasa Minangkabau yaitu “Kayu gadang di tangah koto, ureknyo tampek baselo, batangnyo tampek basanda, dahannyo tampek bagantuang, daunnyo tampek balinduang kepanehan dan tampek bataduah kahujanan, buah babungo labek, buah manih bisa dimakan anak nagari, bungonyo harum mamikek hati”
Nagari Andaleh, disamping berperan dalam perjuangan suara rakyat terhadap sentralisasi pemerintahan atau PRRI, juga memiliki julukan yang cukup terkenal dimata masyarakat luar yaitu Nagari Bungo. Julukan ini diresmikan pada tahun 2006 oleh pemerintah Sumatera Barat (Dirjen Holtikultura dan tanaman hias). Berawal dari salah seorang masyarakat Andaleh yang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, dan ia tidak sengaja menemukan sebuah bunga yang indah dan ia merasa bunga tersebut memiliki nilai jual. Bunga yang ditemui tersebut bernama Bunga Suket (Platycerium Coronarium). Kemudian, ia pun mencoba menjual bunga tersebut di pasar. Tidak disangka bunganya laku dengan harga yang cukup tinggi. Setelah itu, masyarakat ke pasar bunga tersebut untuk ditanami di halaman rumahnya. Bunga yang ditanam oleh seorang warga tersebut ternyata tumbuh subur dan indah. Lantas, ia melihat sebuah peluang bisnis dari bunga tersebut, dan mencoba untuk menjajakannya di pasar Padang Panjang. Tak disangka, ternyata bunga tersebut laku terjual di pasaran. pada Tahun 2022 juga Nagari Andaleh menjadi Nagari Berprestasi no Satu di tingkat Provinsi Sumatera Barat dan No 3 di tingkat Nasional.
nagari andaleh
Belum ada atraksi