Tari ini menceritakan tentang di suatu daerah di Sumpur Kudus, tepatnya Nagari Kumanis. Ada peninggalan sejarah tentang Makam Anak Rajo. Raja tersebut bernama Rajo Alam, anaknya mati dimakan buaya ketika mandi di Batang Sinamar. Kejadian tersebut membuat sang raja murka, sehingga membuat sumpah sakti atau lebih di kenal dengan "Sumpah Satiah".
Sumpah tersebut tidak main-main. Jika ada buaya yang melewati sungai tersebut, persis di tempat anak tersebut di makan. Maka buaya itu akan mati. Karena Raja tersebut membuat pagar 'Ruyung' dari pokok enau.
Kisah tersebut sampai saat ini masih melegenda di nagari Kumanis. Apalagi jika musim hujan datang, dan air sungai meluap. Maka masyarakat akan berhati-hati karena buaya akan melintasi jalan raya. Jalan untuk mengh…
Tari ini melibatkan 24 penari yaitu penari" cilik yang hebat SDN 18 Kumanis, yang terdiri mulai dari kelas 2 hingga kelas 6 SD. Dalam kurun waktu kurang lebih 3-4 bulan karya ini tercipta, saya selaku seniman terinspirasi dari peninggalan sejarah Makam Anak Rajo dan saya ingin menginterpretasikan melalu karya tari. Dan Alhamdulillah terciptalah karya tari ini, seminggu sebelum pementasan seniman, asisten seniman , penari dan majelis guru mengunjungi Makam Anak Rajo dan kami membuat video trailler tari disana sehingga bisa menjadi pengalaman estetik juga bagi anak-anak.