• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam
      • Wisata Budaya
      • Wisata Buatan
    • Edukasi
    • Kuliner
Login / Daftar

Randai Rambun Kasihan

Desa Wisata Air Terjun Burai Indah, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

Randai adalah salah satu permainan tradisional di  yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk , kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni , , ,  dan  menjadi satu.

Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut , yang mana selain ikut serta bergerak dalam  ia juga memiliki tugas yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya  yang tujuannya untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan seiring dengan dendang atau . Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan seirama. Biasanya dalam satu group Randai memiliki satu  yang dipercayai oleh seluruh anggota tim, tetapi bisa digantikan oleh rekan tim lainya apabila panggoreh sebelumnya kelelahan, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan lebih.

Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang di dalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang.

Sejarah

Randai dalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang lumayan panjang. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu  yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau beregu, di mana dalam Randai ini ada cerita yang dibawakan, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, Sabai Nan aluih, Lareng Simawang Jo Siti Jamilah Maelo Rambuik dalam Tampuang, Galombang Dunie. dan cerita rakyat lainnya.

Pada Awalnya randai merupakan permainan komunal yang dimainkan oleh pemuda di halaman surau pada malam hari menjelang tidur. Pemuda yang memainkan kesenian ini sebelumnya diajari oleh Pemuda Nagarai (Pemuda Desa). Namun sekarang ini randai dijadikan seni pertunjukan diberbagai kegiatan seperti pernikahan, pesta rakyat, pengakatan penghulu sampai perayaan hari raya Idulfitri, pertunjukan ini bertujuan untuk menghibur masyarakat.

Beberapa dugaan mengatakan Randai pada mulanya dipelihara oleh perguruan silat di Pesisir Padang (Parimanan) yang mengajarkan Ulau Ambek. Kata Randai diperkirakan berasal dari kata 'handai' yang berarti santai, pembicaraan yang penuh hangat dan obrolan yang intim. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Randai berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata Rayan-Li-dai, yang lengkat dengan da'i (pendakwah) dari golongan Traikat Na'sabanndiyah.

Pada awalnya Randai adalah media untuk menyampaikan  atau  melalui  atau  yang didendangkan dan galombang (tari) yang bersumber dari gerakan-gerakan . Namun dalam perkembangannya, Randai mengadopsi gaya penokohan dan dialog dalam sandiwara-sandiwara, seperti kelompok Dardanela.

Perkembangan kesenian Randai mengalami pasang-surut. Pada saat kependudukan Jepang(1942-1945), kesenian Randai mengalami kemunduran kemudian setelah kemerdekaan kesenian ini kembali menggeliat. Namun sayang, pada saat masa Orde Baru kesenian Randai hampir tenggelam. Dan sekarang ini, menurut M. Dahrizal Katik Tuo seorang ahli dan pelestari randai setidaknya ada 300 kesenian Randai di Sumatera Barat.

Teknik Permainan

Randai ini dimainkan oleh pemeran utama yang akan bertugas menyampaikan cerita, pemeran utama ini bisa berjumlah satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung dari cerita yang dibawakan, dan dalam membawakan atau memerankannya pemeran utama dilingkari oleh anggota-anggota lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlansungnya acara tersebut.

Nama Lain Randai

Di Sumatera barat, kesenian/tarian randai memiliki nama-nama yang berbeda tergantung cerita yang dimainkan, tokoh utama dan asal randai tersebut. Berikut nama-nama randai yang diketahui:

Randai Rambun Kasihan, merupakan Randai yang berasal dari Jorong Koto tuo Nagari Mungka Kacamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota. Randai dimainkan selama 4-5 jam dengan pemain laki-laki dan perempuan yang berjumlah kurang dari 15. Randai ini biasanya dipentaskan pada malam hari di lapangan luas, sebagai hiburan masyarakat dengan diiringi alat musik tradisional seperti talempong, pupuik batang padi, rebab, bansi dan saluang.

Fasilitas

  • Kesenian dan Budaya

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

Rp 50,000

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Air Terjun Burai Indah
  • 081363151819
  • Jorong Koto Tuo Nagari Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet

Hubungi Kami

Gedung Sapta Pesona
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat 10110

  • info@jadesta.com

  • 0812-1000-2190

© 2025 KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

  • Help
  • Kebijakan Privasi
  • info@jadesta.com
  • 0812-1000-2190
Jadesta Provinsi