Karna marak nya warga sirukam yang berkerja sebagai perajin pandai besi di nagari sirukam sampai di sebut nagari pandai besi. Hampir dari sebagian masyarakat Kubang nan duo sirukam mempunyai keahlian dalam mengolah besi menjadi alat-alat pertanian. Bahkan masyarakat sirukam masih mengelolah besi dengan cara tradisional dengan cara dibakar dan di tapo atau di pukul sampai membentuk alat pertanian yang diinginkan ,didaerah Kubang nan duo sirukam ada 23 tunggu dalam pembuatan alat-alat pertanian yang mana masing-masing tunggu mempunyai perbedaan merek dan memiliki keunikan dari produk alat pertanian yang dihasilkan
Contoh alat-alat pertanian yang dihasilkan oleh para pengrajin pandai besi yaitu Sabik, parang, pisau berburu, blekong, pisau gedubang, pisau ayam, pisau ikan, pisau ruduih, kuku kambing, tembilang, cakul sambung, cakul lepek, Sarung pisau, kalung anjing, dan kunci. Menggunakan cara yang masih tradisional tanpa bantuan alat yang canggih para pengrajin pandai besi dapat menghasilkan alat-alat pertanian yang berkualitas. Hal ini dikarenakan dalam pembuatannya masih mengunakan sistem tradisional tanpa ada tambahan apapun.
Kelompok pandai besi membagi apar besi di sirukam terbagi 2 kelompok yang mana
kelompok pertama yang fokus meproduksi Parang, sabik, pisau ikan, pisau ayam, pisau gadubang, cakul sabung, cakul lapek, kuku kambing. Sedangkan kelompok kedua apar besi fokus memproduksi gagang bisau, sarung pisau, tali anjing.
Pembuatan alat pertanian yang masih tradisional maka kelompok pandai besi sirukam menjadi salah satu keunikan yang dapat dijadikan destinasi wisata yang mana para pengunjung dapat melihat proses pembuatan alat-alat pertanian secara langsung serta beranekaragam alat-alat pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat pandai besi.